Pelaksanaan Adat Istiadat Nagari Pandai Sikek

           Minangkabau sebagai kesatuan Adat dan Budaya mempunyai keistimewaan sendiri sampai sekarang yang masih dipegang teguh oleh masyarakat walaupun hidup di perantauan. Minangkabau terbagi atas 3 Luhak, yaitu:
1. Luhak Tanah Datar.( Luhak Nan Tuo)
2. Luhak Agam.
3. Luhak Limo Puluah Koto.
           Nagari Pandai Sikek termasuk Luhak Nan Tuo dan telah mempunyai sejarah yang panjang tetapi bedasarkan cerita dari mulut ke mulut, tak adaa yang tertulis. Menurut ketentuan Adat Minang kabau, adat dibagi 4 golongan:

1. Adat Nan Sabana Adat: Yaitu Adat nan indak lakang dek paneh, tak lapuak dek hujan yaitu Aturan Dasar dan Falsafah Hidup orang Minangkabau seperti: Adat yang bersendikan syarak, silsilah keturunan menurut garis ibu(Matrilineal) perkawinan harus diluar suku, harta pusaka tinggi, turun ke kemenakan, hiup bersuku-suku.

2. Adat Yang Diadatkan yaitu Peraturan suatu nagari yang diambil dengan Mufakat atau kebiasaan yang sudah berlaku umum disuatu nagari misalnya tata cara pengangkata  panghulu, upacara perkawinan yang sumbernya Cupak Nan Duo yaitu Cupak Usali dan Cupak Buatan dan kato nan apkek yaitu Kato Pusako, Kato Mufakat, kato Dahulu Batapati dan Kato Kamudian dan Kato Bacari.

3. Adat Yang Teradat yaitu kebiasaan masyarakat dalam suatu nagari yang sesuai dengan Alue Jo Patuik, bisa berobah sesuai dengan perkembangan zaman, kata pepatah:"Adat Sapanjang Jalan, Cupak Sapanjang BatuangDimanSumue Digali, Disitu Ratiang DipatahDimano Nagari Dihuni, Disitu Adat Dipakai"

4. Adat Istiadat Yaitu aneka kelaziman suatu nagari seperti tata cara pergaulan dan kebiasaan yang telah berlaku disuatu Nagari. Pada umumnya masyarakat memahami kegiatan seni dan budaya seperti: pasambahan, Gurindam, Saluang, Saluang, Randai, Shalawat, tari dan lain-lain. Seperti  pepatah.
"Sakali Aie Gadang, Sakali Tapian Barubah"

"haji Miskin pahlawan agamo
sejarah nan indak namuah hilang
gigiah manantang panjajahan Bulando
pandai Sikek Badiri jo Adaiknyo, adaik lamo pusako usang
anak nagari aman santoso"

Nak uang Baruah pai Barandai, Anak uang Tanjuang pai manari
duduak balingka di Pagu Pagu, maniru uang Koto Tinggi
adaik lamo kok dipakai, Bumi sanang padi maupiah
taangkek martabat pangulu, manjadi tuah dalam nagari"

Potret Nagari Pandai Sikek

Secara Geografis  Nagari Pandai Sikek merupakan salah satu nagari yang terletak di Kecamatan X Koto dan terletak dibawah kaki Gunung Singgalang.

Pandai Sikek terkenal dengan tenunan kain songketnya dan ukiran anak nagari yang selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun Manca negara.

Sementara mata pencarian penduduknya 75% bertani dan 25% sebagai pengrajin songket, ukiran, PNS, buruh yang tersebar di empat Jorong: Jorong Tanjuang, Jorong Baruah, Jorong Pagu Pagu, Jorong Koto Tinggi.
Secara adat, masyarakat Pandai Sikek terdiri dari Urang Nan Tujuah Suku dan Salapan Indu dengan sebutan  Penghulu Nan Anam Puluah, sampai hari ini. Keberadaan adat di Nagari masih terpelihara demikian pula dalan aktivitas beragama, di Pandai Sikek terdapat empat Masjid besar masing masing Masjid Haji Miskin di Jorong Baruah, Masjid Nurul Huda di Jorong Tanjuang, Masjid Nurul Ihsan di Jorong Pagu Pagu dan Masjid Taqwa di Jorong Koto Tinggi.
Sehingga melalui potensi yang dimiliki itulah Pandai Sikek semakin terkenal dan itu tidak terlepas dari upaya yang dilakukan Wali Nagari Pandai Sikek Drs Alfiar Dt Tunaro Nan Balimau Sundai dalam memimpin nagari dan upaya itu terlihar sejak dipilih oleh mayarakat Nagari Pandai Sikek Tahun 2010 dan juga mengantarkan Nagari Pandai Sikek berhasil menerina sertifikat juara harapan II Nagari Wisata Se-Indonesia dari Dirjen Destinasi Pengenbangan Wisata
Kemudian prestasi lain juga mewakili Tanah Datar dalam pemilihan Kompetensi  Wali Nagari Tingkat Sumbar dan penilaian Wali Nagari Berprestasi tingkat Sumatra Barat tahun ini, dan keberhasilan itu berkat dukungan semua masyarakat yang dikampung maupun yang di perantauan yang sesuai dengan visi Nagari Pandai Sikek ''Terwujudnya masyarakat Pandai Sikek yang islami, Ber-Ilmu, Sehat Dan Sejahtera''.
Dengan kiat yang dilakukan tersebut berbagai program pembangunan berhasil dilaksanakan baik maupun non fisik, bahkan LPM juga sangat berperan dalam menghinpun seluruh kegiatan di Nagari untuk membantu kesejahteraan masyarakat dan kegiatan pembangunan itu sendiri lebih baanyak dilaksanakan secara swadawa oleh masyarakat dalam rangka memperlancar akses transportasi ke sentra-sentra pertanian dan perkebunan masyarakat semenjak tahun 2011.

Menbangun semangat kebersamaan dalam masyarakat Nagari dan menjalin sinergisitas dengan berbagai lembaga yang ada, serta perantau Anak Nagari yang berada di Jakarta, Pekanbaru, Padang dll. Diantaranya bentuk bentuk kebijakan strategis yang diambil dalam upayapemberdayaan masyarakat adalah: Mendirikan Yayasan Anak Nagari bersama perantau, dengan misi utama menumpulkan dana dan menyalurkannya untuk membantu biaya pendidikan bagi keluarga kurang mampu.  Sampai saat ini yayasan telah menyalurkan lebih 70 Juta untuk Beasiswa bagi Mahasiswa maupun pelajar SLTA

Melakukan pelatihan dan pembekalan Adat Istiadat bagi Ninik Mamak dan Bundo Kanduang se Nagari Pandai Sikek, dengan tujuan agar lebih mengoptimalkan peran Ninik Mamak dan bundo Kanduang dalam pembangunan nagari. Melaksanakan pembekalan dan pelatihan bagi Cadiak Pandai pada setiap pasukuan di Nagari, dengan tujuan agar dapat berperan sesuai dalam tugasnya dalam pasukuan, dan memberi reward penghargaan kepada anak Nagari berprestasi di berbagai bidang seperti Olah Raga, Pendidikan dan Agama

Kemudian, untuk melestarikan songket, telah mendaftarkan motif Tenun Songket Pandai Sikek ke Dirjen Haki di Kementria Hukum dan HAM RI. dengan pendaftaran motif ini, nantinya motif yang dimiliki Nagari Pandai Sikek tidak dapat diklaim orang luar.
Untuk menyatukan para pengrajin tenun dalam wadah organisasi yang berbadan hukum, telah dibentuk Koperasi tenun Pandai Sikek, sehingga seluruh Kegiatan Ekonomi yang berhubungan dengan Tenun Pandai Sikek dapat dilakukan dalam organisasi resmi. Disampping melakukan Revisi peraturan Nagari Pandai Sikek tentang Tenun Pandai Sikek untuk lebih menampung kebutuhan dan penyelesaian permasalahan yang dapat meningkatkan produksi dan juga kemudahan pengrajin dalam memperoleh modal untuk produksi Tenun Songket, diperlukan legalitas yang jelas dan pasti, termasuk bantuan modal kerja pengrajin Tenun dalam peningkatan pandapat.